Jurusan Tafsir Hadits
Dr. H. Engkos Kosasih, Lc., M.Ag. (Ketua) Dadah, M.Ag. (Sekretaris)
Jurusan Tafsir Hadits, Tafsir dan Hadits
merupakan basis pengembangan ilmu keislaman. Mahasiswanya memiliki
apresiasi intelektual terhadap Al-Quraan-al-Sunnah yang ditopang dengan
metodologi yang tepat. Melalui strategi ini tegambarkan bahwa doktrin
al_Quraan-al-Sunnah merupakan sumber yang agamis. Jurusan ini menjadi
rujukan utama dalam menyusun metode penafsiran yang mengimbangi
kebutuhan zaman, dengan pendekatan yang komprehensif. Mahasiswa tidak
hanya mempelajari Ulumul Quran, Ulumul Hadits, Musthalah Hadits, atau
tidak hanya mengkaji tafsir klasik (Jalalayn, Ibn Katsir, Qurtubi, dst),
tetapi juga mempelajari tafsir kontemporer seperti hermeneutika,
semiotika, dan semantik. Dari jurusan ini terlahir sarjana yang ahli
dalam penafsiran dan pemahaman hadits.
Jurusan Aqidah Filsafat
Muhlas, M.Hum (Ketua) Didin Komarudin, M.Ag (Sekretaris)
Jurusan Aqidah Filsafat menentukan
dinamika keilmuan Islam. Belajar di jurusan ini mendorong mahasiswaaa
mampu mengkritik diri sendiri sekaligus terhadap pemahaman keislaman di
masyarakat. Jurusan ini berhubungan sinegis dengan Tafsir Hadits,
sehingga pemikiran filosofis tidak menyimpang dari sumber qidah Isalam
(Quraan-Sunnah). Di dalamnya diajarakan filsaafat dan aqidah Islam
secara komprehensif. Mahasiswaa mengkaji khazanah pemikiran Islam
seperti pemikiran al_Ghazali, Ibn Sina, al-Farabi, Ibn Rusyd, Syuhardi,
Sadra, Iqbal, dan lainnya . Selain itu mereka mengkaji khazanah
pemikiran filsafat Barat sebagai metode bandingan. Budaya kritis yang
dikembangkan tetap dalam koridor menjaga kemurnian Aqidah Islam. Dari
jurusan ini terlahir sarjana yang bertanggung jawab terhadap
keterpeliharaan aqidah Isalam di tengah tantangan maraknya ideologi
sekuler. Juga akan dihasilkan sarjana yangengkontruksi pemikiran Islam
yang aktual bagi zamannya, sekaligus berdiri sama tegak dengan pemikiran
Barat.
Jurusan Perbandingan Agama
Adon Nasurullah Jamaluddin, M.Ag (Ketua) Deni Miharja, M.Ag (Sekretaris)
Jurusan ini didasarkan pada realitas
dunia yang multi agama, yang karenanya dibutuhkan pemahaman terhadap
ajaran agama masing-masing dengan kesadaran kebersamaan dalam perbedaan.
Sebagai agama besar dunia, Islam bertanggung jawab menampilkan Islam
yang rahmatan lil alamin. Jurusan ini menekankan penelitian dan
pemahaman pemikiran keberagamaan secara kolektif. Penyajian materikuliah
didekati secaraa holistis dan kritis. Jurusan ini melahirkan sarjan
muslim yang kritis dan memahami pluralitas keberagamaan. Jurusan ini
memberikan wawasaan holistik mengenai agama dan cara beragama,
membangunan sikap toleran, dan membantu mahasiswanya mencapai keimanan
yang saleh secara kritis.
Jurusan Tasawuf Psikoterapi
Drs. H. Hasan Mud’is, M.Ag (Ketua) Drs. Muhtar Gojali, M.Ag (Sekretaris)
Jurusan ini mengkaji masalaaah mental spiritual. Kajian ini menjaaadi penting di tengah pengaruh
modernisasi daan kapitalisme yang sering menjerumuskan manusia pada alienasi (keterasingan) daan hollow-man
(manusia hampa). Kondisi ini sering diobati secaraa pendekatan
psikologi sekuler, yang akibatnya tidak mampu mengembalikan jati diri
manusia. Untuk dibutuhkan pendekatan gabungan antara psikoterapi (dari
Barat) dengan tasawuf terapaan (daari dunia Islam). Jurusan ini
didasarkan asumsi bahwaaaaa pemahaman kejiwaan yang melibatkaan aspek
agamaa sangat menentukan kesuksesan pengobatan penyakit mental. Jurusan
ini mengkaji pengetahuan psikologi daan terapi, serta sejumlah Ilmu
Tasawuf untuk kepentingan terapi. Dari sini terlahir sarjana yang
menguasai ilmu-ilmu teoritis dengan kemampuan praktis dalam mentherapi
mental dimasyarakat.
Jurusan Sosiologi
(Konsenterasi Sosiologi Agama)Ahmad Ali Nurdin, Ph.D (Ketua) M. Taufiq Rahman, Ph.D (Sekretaris)
Jurusan ini didasari asumsi pentingnya
memahami kehidupan sosial umat beragama. Jurusan ini didasarkan
kesadaran bahwa semua yang terumuskan oleh jurusan Tafsir Hadits, Aqidah
Filsafat, Perbandingan Agama, dan Tasawuf Psikoterapi pada akhirnya
membutuhkan kajian sosiologi agama. Lewat jurusan ini terlahir alumni
yang sanggup mendukung proses penyadaran keislaman, kebangsaan dan
pembangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar