Rabu, 24 Oktober 2012

Profil Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung

Fakultas Ushuludin berperan penting dalam menyiapkan Sumberdaya Manusia yang agamis, dengan ciri khas memiliki kemampuan bidang pemikiran keislaman. Fakultas Ushuludin merupakan garda terdepan yang bertanggung jawab dalam mebidani kelahiran para ulama, cendikiawan, dan teknokrat muslim. Fakultas ini mengembangkan studi ilmu-ilmu keislaman berikut dinamika, metodologi, dan epistemologinya. Oleh karenanya, fakultas ini merupakan “mother of islamic science” (Induk ilmu keislaman). Di dalamnya dikaji pokok-pokok ajaran Islam yang menjadisumber pengembangan fakultas-fakultas lain di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pada konteks inilah Fakultas Ushuludin diakui sebagairuh Universitas Islam Negeri.
Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag. (Dekan)
H. Mulyana, Lc., M.Ag. (Pembantu Dekan I Bidang Akademik)
Drs. H. Wawan Hernawan, M.Ag (PD. II Bid. Keuangan dan Umum)
Drs. Afghoni, M.Ag (PD. III Bid. Kemahasiswaan)

Publikasi Ushuludin

Forum Diskusi

Download

 Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ushuludinsdfgsdfgdg
Read more »
Jabatan

Jurusan Tafsir Hadits

Dr. H. Engkos Kosasih, Lc., M.Ag. (Ketua) Dadah, M.Ag. (Sekretaris)
Jurusan Tafsir Hadits, Tafsir dan Hadits merupakan basis pengembangan ilmu keislaman. Mahasiswanya memiliki apresiasi intelektual terhadap Al-Quraan-al-Sunnah yang ditopang dengan metodologi yang tepat. Melalui strategi ini tegambarkan bahwa doktrin al_Quraan-al-Sunnah merupakan sumber yang agamis. Jurusan ini menjadi rujukan utama dalam menyusun metode penafsiran yang mengimbangi kebutuhan zaman, dengan pendekatan yang komprehensif. Mahasiswa tidak hanya mempelajari Ulumul Quran, Ulumul Hadits, Musthalah Hadits, atau tidak hanya mengkaji tafsir klasik (Jalalayn, Ibn Katsir, Qurtubi, dst), tetapi juga mempelajari tafsir kontemporer seperti hermeneutika, semiotika, dan semantik. Dari jurusan ini terlahir sarjana yang ahli dalam penafsiran dan pemahaman hadits.
Jabatan

Jurusan Aqidah Filsafat

Muhlas, M.Hum (Ketua) Didin Komarudin, M.Ag (Sekretaris)
Jurusan Aqidah Filsafat menentukan dinamika keilmuan Islam. Belajar di jurusan ini mendorong mahasiswaaa mampu mengkritik diri sendiri sekaligus terhadap pemahaman keislaman di masyarakat. Jurusan ini berhubungan sinegis dengan Tafsir Hadits, sehingga pemikiran filosofis tidak menyimpang dari sumber qidah Isalam (Quraan-Sunnah). Di dalamnya diajarakan filsaafat dan aqidah Islam secara komprehensif. Mahasiswaa mengkaji khazanah pemikiran Islam seperti pemikiran al_Ghazali, Ibn Sina, al-Farabi, Ibn Rusyd, Syuhardi, Sadra, Iqbal, dan lainnya . Selain itu mereka mengkaji khazanah pemikiran filsafat Barat sebagai metode bandingan. Budaya kritis yang dikembangkan tetap dalam koridor menjaga kemurnian Aqidah Islam. Dari jurusan ini terlahir sarjana yang bertanggung jawab terhadap keterpeliharaan aqidah Isalam di tengah tantangan maraknya ideologi sekuler. Juga akan dihasilkan sarjana yangengkontruksi pemikiran Islam yang aktual bagi zamannya, sekaligus berdiri sama tegak dengan pemikiran Barat.
Jabatan

Jurusan Perbandingan Agama

Adon Nasurullah Jamaluddin, M.Ag (Ketua) Deni Miharja, M.Ag (Sekretaris)
Jurusan ini didasarkan pada realitas dunia yang multi agama, yang karenanya dibutuhkan pemahaman terhadap ajaran agama masing-masing dengan kesadaran kebersamaan dalam perbedaan. Sebagai agama besar dunia, Islam bertanggung jawab menampilkan Islam yang rahmatan lil alamin. Jurusan ini menekankan penelitian dan pemahaman pemikiran keberagamaan secara kolektif. Penyajian materikuliah didekati secaraa holistis dan kritis. Jurusan ini melahirkan sarjan muslim yang kritis dan memahami pluralitas keberagamaan. Jurusan ini memberikan wawasaan holistik mengenai agama dan cara beragama, membangunan sikap toleran, dan membantu mahasiswanya mencapai keimanan yang saleh secara kritis.
Kajur & Sekjur

Jurusan Tasawuf Psikoterapi

Drs. H. Hasan Mud’is, M.Ag (Ketua) Drs. Muhtar Gojali, M.Ag (Sekretaris)
Jurusan ini mengkaji masalaaah mental spiritual. Kajian ini menjaaadi penting di tengah pengaruh
modernisasi daan kapitalisme yang sering menjerumuskan manusia pada alienasi (keterasingan) daan hollow-man (manusia hampa). Kondisi ini sering diobati secaraa pendekatan psikologi sekuler, yang akibatnya tidak mampu mengembalikan jati diri manusia. Untuk dibutuhkan pendekatan gabungan antara psikoterapi (dari Barat) dengan tasawuf terapaan (daari dunia Islam). Jurusan ini didasarkan asumsi bahwaaaaa pemahaman kejiwaan yang melibatkaan aspek agamaa sangat menentukan kesuksesan pengobatan penyakit mental. Jurusan ini mengkaji pengetahuan psikologi daan terapi, serta sejumlah Ilmu Tasawuf untuk kepentingan terapi. Dari sini terlahir sarjana yang menguasai ilmu-ilmu teoritis dengan kemampuan praktis dalam mentherapi mental dimasyarakat.
Drs. Satiman (Kepala Bagian Tata Usaha)
Jabatan

Jurusan Sosiologi

(Konsenterasi Sosiologi Agama)Ahmad Ali Nurdin, Ph.D (Ketua) M. Taufiq Rahman, Ph.D (Sekretaris)
Jurusan ini didasari asumsi pentingnya memahami kehidupan sosial umat beragama. Jurusan ini didasarkan kesadaran bahwa semua yang terumuskan oleh jurusan Tafsir Hadits, Aqidah Filsafat, Perbandingan Agama, dan Tasawuf Psikoterapi pada akhirnya membutuhkan kajian sosiologi agama. Lewat jurusan ini terlahir alumni yang sanggup mendukung proses penyadaran keislaman, kebangsaan dan pembangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar